Siapa yang tidak pernah merasa marah. Marah adalah expresi saat kita merasa kecewa atau emosi. Marah-marah merupakan emosi negatif yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Salah satunya adalah memicu tekanan darah tinggi atau hipertensi.
(Baca juga : apa itu kolestrol)
Saat marah-marah terjadi peningkatan hormon adrenalin di tubuh.
"Adrenalin itu menyebabkan mengecilnya pembuluh darah. Akibatnya tekanan darah meningkat. Seperti tabung kalau dikecilin, tekanan akan meningkat," jelas Dr. Arieska Ann Soenarta, SpJP (K).
Marah-marah, termasuk kondisi stres juga dapat membuat jantung berdetak lebih cepat. Ann mengatakan, bila hipertensi terus tidak terkontrol bisa meningkatkan risiko penyakit jantung hingga stroke.
(Baca juga: angin duduk adalah)
Untuk itu, orang yang memiliki hipertensi tak hanya perlu minum obat ataupun menjaga pola makan sehat untuk mengontrol tekanan darahnya, mereka juga harus mengontrol emosinya.
Cobalah untuk rileksasi sejenak agar lebih tenang sehingga dapat menurunkan hormon-hormon yang mempersempit pembuluh darah. Rileksasi dapat dilakukan dengan cara menarik napas dalam-dalam ataupun meditasi.
Serta didampingi dengan makan minum sehat serta pengobatan herbal seperti bawang putih tunggal yang mempunyai manfaat penting bagi jantung.
Dr. Ann juga menyarankan untuk rutin cek tekanan darah mulai usia di atas 30 tahun. Apalagi jika memiliki riwayat keluarga dengan hipertensi
Sayangnya banyak orang yang tak sadar memiliki hipertensi sehingga tekanan darahnya jarang terkontrol. Padahal jumlah penderita hipertensi di Indonesia cukup mengkhawatirkan. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2013, di Indonesia terdapat 25,8 persen pasien hipertensi.